Jurassic World Rebirth adalah installment terbaru dari waralaba legendaris Jurassic Park, yang kembali menghadirkan petualangan mendebarkan dengan dinosaurus. Disutradarai oleh Gareth Edwards dan ditulis oleh David Koepp, film ini menawarkan pendekatan yang sedikit berbeda dengan fokus pada aksi intens dan visual yang memukau, meskipun tidak lepas dari beberapa kekurangan.
Berlatar lima tahun setelah Jurassic World Dominion, film ini mengikuti Zora Bennett (Scarlett Johansson), seorang ahli operasi rahasia yang memimpin tim untuk mengambil DNA dari tiga dinosaurus terbesar di sebuah pulau terpencil. Misi ini bertujuan untuk menciptakan terobosan medis yang bisa menyelamatkan nyawa manusia. Namun, seperti tipikal film Jurassic, rencana tidak berjalan mulus, dan tim Zora harus menghadapi ancaman dinosaurus mutan, termasuk “Distortus rex” yang menyeramkan. Ditambah lagi, kehadiran sebuah keluarga yang terdampar di pulau menambah lapisan drama, meski subplot ini terasa kurang menyatu dengan cerita utama.
Premisnya memang terasa familiar—manusia vs dinosaurus dengan intrik korporasi di belakangnya—tapi Edwards berhasil menyuntikkan elemen horor yang lebih gelap, mengembalikan ketegangan ala Jurassic Park orisinal. Sayangnya, naskahnya kadang terasa datar, dengan dialog yang kurang mendalam dan karakter yang tidak sepenuhnya berkesan. Meski begitu, chemistry antara Scarlett Johansson, Jonathan Bailey, dan Mahershala Ali cukup kuat untuk menjaga cerita tetap menarik.
Satu hal yang tidak pernah mengecewakan dari waralaba ini adalah visualnya, dan Jurassic World Rebirth tidak terkecuali. Sinematografi oleh John Mathieson menampilkan pemandangan hutan yang hijau, sorotan suar merah yang dramatis, dan lanskap tropis yang memanjakan mata. Adegan aksi, seperti kejar-kejaran dengan T-Rex di atas rakit dan serangan Quetzalcoatlus, benar-benar bikin jantungan, menghadirkan ketegangan yang membuat penonton terpaku. Skor musik Alexandre Desplat juga sukses menyeimbangkan momen tenang dan penuh adrenalin, dengan sentuhan halus dari tema ikonis John Williams.
Dinosaurus-dinosaurus dalam film ini, terutama yang bermutasi, dirancang dengan CGI yang memukau, memberikan kesan nyata sekaligus menyeramkan. Adegan “T-Rex Peekaboo” di rakit, meski sedikit klise, berhasil mencuri perhatian dengan jumpscare yang efektif.
Kelebihan:
Aksi dinosaurus yang mendebarkan dan visual yang spektakuler. Nuansa horor yang lebih kuat dibandingkan sekuel sebelumnya.
Penampilan solid dari para aktor utama, terutama Scarlett Johansson dan Jonathan Bailey.
Set piece seperti adegan rakit dan sarang di tebing yang sangat memorable.
Kekurangan:
Naskah yang terasa formulaik dan kurang inovatif.
Subplot keluarga terasa dipaksakan dan mengganggu ritme cerita.
Karakter pendukung kurang berkembang, membuat beberapa momen terasa hampa.
Jurassic World Rebirth bukanlah film terbaik dalam waralaba ini, tapi tetap menjadi tontonan yang menyenangkan bagi penggemar dinosaurus dan aksi blockbuster. Jika kamu mencari pengalaman sinematik yang penuh adrenalin dengan visual yang memanjakan mata, film ini layak ditonton. Meski ceritanya tidak selalu segar, ketegangan dan aksi dinosaurusnya cukup untuk membuatmu terhibur.
Untuk pengalaman menonton yang maksimal, datanglah ke CGV Bekasi Cyber Park di Jl. KH. Noer Ali No.177, Bekasi! Bioskop ini menawarkan studio Regular 2D dengan harga tiket mulai dari Rp 35.000 dan Sweetbox Seat untuk kamu yang ingin menonton berdua dengan pasangan dalam suasana lebih privat. Nikmati kenyamanan kursi yang cozy, layar lebar, yang unik dengan desain ala anak muda. Jangan lupa cek jadwal tayang di situs resmi CGV (cgv.id) atau aplikasi CGV Mobile untuk memesan tiket tanpa ribet. Yuk, rasakan sensasi dikejar dinosaurus di layar lebar bersama teman atau keluarg