Bekasi Cyber Park Mall

Tag
film Indonesia 2025

film Indonesia 2025

Ketika Ketakutan Kolektif Menjadi Neraka: Review Film Pembantaian Dukun Santet

Pembantaian Dukun Santet (2025): Horor Sosial dari Sejarah Kelam Indonesia Film Pembantaian Dukun Santet, karya sutradara Azhar Kinoi Lubis, merupakan salah satu film horor Indonesia yang paling berani dan mencekam di tahun 2025. Tidak hanya mengandalkan elemen supranatural dan adegan berdarah, film ini juga menyelami trauma sosial dan sejarah gelap bangsa: pembunuhan massal terhadap orang-orang yang dituduh sebagai “dukun santet” pada akhir 1990-an. Latar Cerita: Ketika Kebenaran Dikaburkan oleh Ketakutan Cerita film ini mengambil latar di sebuah desa terpencil di Jawa Timur, di mana ketegangan antara warga desa dan pondok pesantren mulai meningkat seiring merebaknya isu santet. Berbagai kejadian misterius menimpa penduduk desa—kematian mendadak, penyakit aneh, hingga histeria massal—yang kemudian dikaitkan dengan praktik ilmu hitam. Di tengah situasi mencekam ini, Satrio (diperankan oleh Kevin Ardilova), seorang santri muda, menyaksikan teror mengerikan: sekelompok orang misterius berpakaian hitam memburu dan membunuh para pengajar, dukun, bahkan orang-orang tak bersalah. Ia pun harus memilih: berdiam demi keselamatan, atau melawan ketidakadilan yang terjadi di hadapannya. Pemeran & Karakter Utama > Kevin Ardilova sebagai Satrio – santri cerdas yang mulai mempertanyakan kebenaran yang diajarkan padanya. > Aurora Ribero sebagai Annisa – anak kyai yang juga menjadi saksi dari kekacauan yang terjadi. > Kaneishia Yusuf sebagai Nurul – santri perempuan yang penuh empati, tetapi dihantui masa lalu keluarganya. > Rifnu Wikana sebagai Ustadz Ridwan – tokoh agama dengan ambisi dan rahasia kelam. > Annisa Hertami sebagai Ustadzah Ratih – sosok yang mencoba menenangkan keadaan, tetapi perlahan terseret dalam konflik. > Pritt Timothy sebagai Kyai Ahmad – pemimpin pesantren yang karismatik, namun diselimuti misteri. Inspirasi dari Sejarah Nyata Tragedi yang diangkat dalam film ini bukan fiksi belaka. Pada akhir 1990-an, terutama di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, ratusan orang dibunuh karena dianggap sebagai “dukun santet”. Banyak dari mereka tidak pernah terbukti bersalah. Sebagian besar korban adalah orang tua, tokoh adat, atau dukun tradisional yang sebetulnya hanya berpraktik pengobatan. Pembantaian Dukun Santet memvisualisasikan bagaimana ketakutan kolektif bisa berubah menjadi kebrutalan massal. Film ini adalah horor dalam arti yang sesungguhnya—bukan karena setan, tapi karena manusia itu sendiri. Trailer Resmi Tonton trailer resminya di YouTube: Pembantaian Dukun Santet – Official Trailer (2025) Visual & Penyutradaraan Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis (Kelam, Kafir: Bersekutu dengan Setan), film ini menggunakan pendekatan atmosferik yang gelap dan sunyi. Musik latar digarap secara minimalis, menciptakan suasana mencekam bahkan di adegan tanpa dialog. Sinematografi menyorot banyak sudut sempit, gang sempit pondok pesantren, dan hamparan sawah berkabut—semua digunakan untuk menciptakan rasa terjebak dan paranoia. Kritik Sosial Tersirat Walau menyuguhkan adegan horor dan sadisme yang cukup intens, film ini tidak lepas dari kritik sosial. Isu tentang manipulasi agama, penyebaran hoaks, hingga bagaimana masyarakat mudah terhasut oleh ketakutan, menjadi lapisan penting dalam cerita. Sutradara Azhar Kinoi berkata dalam sebuah wawancara: “Ini bukan hanya cerita horor. Ini tentang bagaimana manusia bisa menjadi lebih kejam dari setan ketika dipenuhi kebencian dan ketidaktahuan.” Kontroversi dan Sensor Film ini sempat menjadi sorotan karena kontennya yang sensitif. Beberapa pihak mempertanyakan apakah perlu mengangkat kembali peristiwa tragis ini. Namun pihak produksi menegaskan bahwa film ini dibuat dengan riset dan niat untuk mengingatkan, bukan menghakimi. Rilis & Sambutan Dirilis pada 8 Mei 2025, film ini mendapat antusiasme tinggi dari penggemar horor dan sinema Indonesia. Banyak yang memuji keberanian film ini untuk keluar dari formula horor biasa. Beberapa pujian datang dari: “Film horor Indonesia yang mengguncang emosi dan kesadaran sejarah.” — Tempo “Gambaran yang menyakitkan tapi perlu tentang masa lalu yang tak boleh dilupakan.” — Kompas “Bukan hanya horor, ini adalah trauma kolektif yang difilmkan.” — CNN Indonesia Mimin juga sebagai pecinta horror sangat suka dengan film pembantaian dukun santet guys, karna saat mimin nonton film ini, mimin yang biasanya jarang teriak, kaget nya dapet banget saat nonton, jadi emang kalian wajib nonton film pembantaian dukun santet ini guys. Kalau buat kalian yang belum nonton film pembantaian dukun santet ini, kalian wajib dateng ke CGV di mall Bekasi cyber park, karna di CGV Bekasi Cyber Park sering mengadakan cinema visit loh guys, kalian ada kesempatan screening film bareng sama penonton nya atau bahkan nonton bareng loh. Seru kan? Yuk langsung dateng ke mall Bekasi cyber park. Kesimpulan Pembantaian Dukun Santet adalah film horor dengan pesan kuat. Ia tidak hanya menakutkan karena penampakan, tapi karena menunjukkan bagaimana ketakutan bisa berubah menjadi kekejaman. Sebuah pengingat bahwa terkadang, setan bukanlah makhluk gaib—melainkan kita sendiri.